Sabtu, 27 Agustus 2011

Pengadukan dan Pencampuran

Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul- molekul, zat-zat yang bergerak atau komponennya menyebar (terdispersi).
gambar 1. (Dimensi sebuah Tangki Berpengaduk)
dimana :
C  = tinggi pengaduk dari dasar tangki
D  = diameter pengaduk
Dt = diameter tangki
H  = tinggi fluida dalam tangki
J  = lebar baffle
W = lebar pengaduk


Gambar 2. (Seperangkat Alat Tangki Berpengaduk)

Tujuan Pengadukan :
  1. Mencampur dua cairan yang saling melarut
  2. Melarutkan padatan dalam cairan
  3. Mendispersikan gas dalam cairan dalam bentuk gelembung
  4. untuk mempercepat perpindahan panas antara fluida dengan koil pemanas dan jacket pada dinding bejana.


Pencampuran adalah operasi yang menyebabkan tersebarnya secara acak suatu bahan ke bahan yang lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah dalam dua fasa atau lebih. 


Proses pencampuran bisa dilakukan dalam sebuah tangki berpengaduk. Hal ini dikarenakan faktor-faktor penting yang berkaitan dengan proses ini, dalam aplikasi nyata bisa dipelajari dengan seksama dalam alat ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi  proses pengadukan dan pencampuran diantaranya adalah perbandingan antara geometri tangki dengan geometri pengaduk, bentuk dan jumlah pengaduk, posisi sumbu pengaduk, kecepatan putaran pengaduk, penggunaan sekat dalam tangki dan juga properti fisik fluida yang diaduk yaitu densitas dan viskositas. Oleh karena itu, perlu tersedia seperangkat alat tangki berpengaduk yang bisa digunakan untuk mempelajari operasi dari pengadukan dan pencampuran tersebut.
    Pencampuran terjadi pada tiga tingkatan yang berbeda yaitu :
    1. Mekanisme konvektif : pencampuran yang disebabkan aliran cairan secara keseluruhan  (bulk flow).
    2. Eddy diffusion : pencampuran karena adanya gumpalan - gumpalan fluida yang terbentuk dan tercampakan dalam medan aliran.
    3. Diffusion : pencampuran karena gerakan molekuler.
    Ketiga mekanisme terjadi secara bersama-sama, tetapi yang paling menentukan adalah eddy diffusion. Mekanisme ini membedakan pencampuran dalam keadaan turbulen dengan pencampuran dalam medan aliran laminer. Sifat fisik fluida yang berpengaruh pada proses pengadukan adalah densitas dan viskositas.

    Secara khusus, proses pengadukan dan pencampuran digunakan untuk mengatasi tiga jenis permasalahan utama, yaitu :
    1. Untuk menghasilkan keseragaman statis ataupun dinamis pada sistem multifase multikomponen.
    2. Untuk memfasilitasi perpindahan massa atau energi diantara bagian-bagian dari sistem yang tidak seragam.
    3. Untuk menunjukkan perubahan fase pada sistem multikomponen dengan atau tanpa perubahan komposisi.
    Aplikasi pengadukan dan pencampuran bisa ditemukan dalam rentang yang luas, diantaranya dalam proses suspensi padatan, dispersi gas-cair, cair-cair maupun padat-cair, kristalisasi, perpindahan panas dan reaksi kimia.


    Dimensi dan Geometri Tangki
    Kapasitas tangki yang dibutuhkan untuk menampung fluida menjadi salah satu pertimbangan dasar dalam perancangan dimensi tangki. Fluida dalam kapasitas tertentu ditempatkan pada sebuah wadah dengan besarnya diameter tangki sama dengan ketinggian fluida. Rancangan ini ditujukan untuk mengoptimalkan kemampuan pengaduk untuk menggerakkan  dan membuat pola  aliran fluida yang melingkupi seluruh bagian fluida dalam tangki.
    Persamaan (1) merupakan rumus dari volume sebuah tangki silinder. Sehingga salh satu pertimbangan awal untuk merancang alat ini adalah dengan mencari nilai dari diameter yang sama dengan tangki untuk kapasitas fluida yang diinginkan dalam pengadukan dan pencampuran. Diameter tangki ditentukan  dengan persamaan (2). Tangki dengan diamter yang lebih kecil dibandingkan ketinggiannya memiliki kecendrungan menambah jumlah pengaduk yang digunakan.
    dengan D = t

    Rancangan dasar dimensi dari sebuah tangki berpengaduk dengan perbandingan terhadap komponen-komponen yang menyusunnya ditunjukkan pada gambar 1.

    Hubungan dari dimensi pada gamba 1 adalah :
    Geometri dari tangki dirancang untuk menghindari terjadinya dead zone yaitu daerah dimana fluida bisa digerakkan oleh aliran pengaduk. Geometri dimana terjadinya dead zone biasanya berbentuk sudut ataupun lipatan dari dinding-dindingnya.

    Posisi Sumbu Pengaduk
    Pada umumnya proses pengadukan dan pencampuran dilakukan dengan menempatkan pengaduk pada pusat diameter tangki (Center). Posisi ini memiliki pola aliran yang khas. Pada tangki tidak bersekat dengan pengaduk yang berputar ditengah, energi sentrifugal yang bekerja pada fluida meningkatkan ketinggian fluidapada dinding dan memperendah ketinggian fluida pada pusat putaran. Pola  ini biasa disebut dengan pusaran (vortex) dengan pusat pada sumbu pengaduk. Pusaran ini akan menjadi semakin besar seiring dengan peningkatan kecepatan putaran yang juga meningkatkan turbulensi dari fluida yang diaduk. Pada sebuah proses dispersi gas-cair, terbentuknya pusaran tidak diinginkan. Hal ini disebabkan pusaran tersebut bisa menghasilkan dispersi udara yang menghambat dispersi gas ke cairan dan sebaliknya.
    Gambar 3. (Posisi Center dari sebuah Pengaduk  yang menghasilkan Vortex

    Salah satu upaya untuk menghilangkan pusaran ini adalah dengan merubah posisi sumbu pengaduk. Posisi tersebut berupa posisi sumbu pengaduk tetap tegak lurus namun berjarak dekat dengan dinding tangki (off center) dan posisi sumbu berada pada arah diagonal (incline). Perubahan posisi ini menjadi salah satu variasi dalam penelitian yang dilakukan.

    Sekat dalam Tangki
    Sekat (Baffle) adalah lembaran vertikal datar yang ditempelkan pada dinding tangki. Tujuan utama menggunakan sekat dalam tangki adalah memecah terjadinya pusaran saat terjadinya pengadukan dan pencampuran. Oleh karena itu, posisi sumbu pengaduk pada tangki bersekat berada di tengah. Namun, pada umumnya pemakaian sekat akan menambah beban pengadukan yang berakibat pada bertambahnya kebutuhan daya pengadukan. Sekat pada tangki juga membentuk distribusi konsentrasi yang lebih baik di dalam tangki, karena pola aliran yang terjadi terpecah menjadi empat bagian. Penggunaan ukuran sekat yang lebih besar mampu menghasilkan pencampuran yang lebih baik.

    Gambar 4. (Pemasangan Baffle diharapkan mampu meningkatkan kualitas pencampuran)

    Pada saat menggunakan empat sekat vertikal seperti pada gambar 4 biasa menghasilkan pola putaran yang sama dalam tangki. Lebar sekat yang digunakan sebaiknya berukuran 1/12 diameter tangki.

    Pengaduk
    Pemilihan pengaduk yang tepat menjadi salah satu faktor penting dalam menghasilkan proses dan pencampuran yang efektif. Pengaduk jenis baling-baling (propeller) dengan aliran aksial dan pengaduk jenis turbin dengan aliran radial menjadi pilihan yang lazim dalam pengadukan dan pencampuran.

    Jenis-jenis Pengaduk
    Secara umum, terdapat tiga jenis pengaduk yang biasa digunakan secara umum, yaitu pengaduk baling – baling (propeller), pengaduk turbin (turbine), pengaduk dayung (paddle) dan pengaduk helical ribbon.


    Pengaduk jenis baling-baling (propeller)
    Ada beberapa jenis pengaduk yang biasa digunakan. Salah satunya adalah baling-baling berdaun tiga.
    Gambar 5. Pengaduk jenis Baling-baling (a), Daun Dipertajam (b), Baling-baling kapal (c)

    Baling-baling ini digunakan  pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750 rpm (revolutions per minute) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah.

    Pengaduk Dayung (Paddle)
    Berbagai jenis pengaduk dayung biasanya digunakan pada kesepatan rendah diantaranya 20 hingga 200 rpm. Dayung datar berdaun dua atau empat biasa digunakan dalam sebuah proses pengadukan. Panjang total dari pengadukan dayung biasanya 60 - 80% dari diameter tangki dan lebar dari daunnya 1/6 - 1/10 dari panjangnya.
    Gambar 6. Pengaduk Jenis Dayung (Paddle) berdaun dua

    Pengaduk dayung menjadi tidak efektif untuk suspensi padatan, karena aliran radial bisa terbentuk namun aliran aksial dan vertikal menjadi kecil. Sebuah dayung jangkar atau pagar, yang terlihat pada gambar 6 biasa digunakan dalam pengadukan. Jenis ini menyapu dan mengeruk dinding tangki dan kadang-kadang bagian bawah tangki. Jenis ini digunakan pada cairan kental dimana endapan pada dinding dapat terbentuk dan juga digunakan untuk meningkatkan transfer panas dari dan ke dinding tangki. Bagaimanapun jenis ini adalah pencampuran yang buruk. Pengaduk dayung sering digunakan untuk proses pembuatan pasn kanji, cat, bahan perekat dan kosmetik.

    Pengaduk Turbin
    Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun pengaduk dan berukuran lebih pendek, digunakan pada kecepatan tinggi untuk cairan dengan rentang kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah turbin biasanya antara 30 - 50% dari diamter tangki. Turbin biasanya memiliki empat atau enam daun pengaduk. Turbin dengan daun yang datar memberikan aliran yang radial. Jenis ini juga berguna untuk dispersi gas yang baik, gas akan dialirkan dari bagian bawah pengadukdan akan menuju ke bagian daun pengaduk lalu tepotong-potong menjadi gelembung gas.
    Gambar 7. Pengaduk Turbin pada bagian variasi.

    Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45o, seperti yang terlihat pada gambar 8, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah kombinasi dari aliran aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna dalam suspensi padatan kerena aliran langsung ke bawah dan akan menyapu padatan ke atas. Terkadang sebuah turbin dengan hanya empat daun miring digunakan dalam suspensi padat. Pengaduk dengan aliran aksial menghasilkan pergerakan fluida yang lebih besar dan pencampuran per satuan daya dan sangat berguna dalam suspensi padatan.
    Gambar 8. Pengaduk Turbin Baling-baling.


    Pengaduk Helical-Ribbon
    Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi dan beroperasi pada rpm yang rendah pada bagian laminer. Ribbon (bentuk seperti pita) dibentuk dalam sebuah bagian helical (bentuknya seperti baling-balling helicopter dan ditempelkan ke pusat sumbu pengaduk). Cairan bergerak dalam sebuah bagian aliran berliku-liku pada bagiam bawah dan naik ke bagian atas pengaduk.
    Gambar 9. Pengaduk Jenis (a), (b) & (c) Hellical-Ribbon, (d) Semi-Spiral

    Kecepatan Pengaduk
    Salah satu variasi dasar dalam proses pengadukan dan pencampuran adalah kecepatan putaran pengaduk yang digunakan. Variasi kecepatan putaran pengaduk bisa memberikan gambaran mengenai pola aliran yang dihasilkan dan daya listrik yang dibutuhkan dalam proses pengadukan dan pencampuran. Secara umum klasifikasi kecepatan putaran pengaduk dibagi tiga, yaitu : kecepatan putaran rendah, sedang dan tinggi.


    Kecepatan putaran rendah
    Kecepatan rendan yang digunakan berkisar pada kecepatan 400 rpm. Pengadukan dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk minyak kental, lumpur dimana terdapat serat atau pada cairan yang dapat menimbulkan busa.
    Jenis pengaduk ini meghasilkan pergerakan batch yang empurna dengan sebuah permukaan fluida yang datar untuk menjaga temperatur atau mencampur larutan dengan viskositas dan gravitasi spesifik yang sama.


    Kecepatan putaran sedang
    Kecepatan sedang yang digunakan berkisar pada kecepatan 1150 rpm. Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk larutan sirup kental dan minyak pernis.
    Jenis ini paling sering digunakan untuk meriakkan permukaan pada viskositas yang rendah, mengurangi waktu pencampuan, mencampuran larutan dengan viskositas yang berbeda dan bertujuan untuk memanaskan atau mendinginkan.


    Kecepatan putaran tinggi
    Kecepatan tinggi yang digunakan berkisar pada kecepatan 1750 rpm. Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk fluida dengan viskositas rendah misalnya air.
    Tingkat pengadukan ini menghasilkan permukaan yang cekung pada viskositas yang rendah dan dibutuhkan ketika waktu pencampuran sangat lama atau perbedaan viskositas sangat besar.


    Jumlah Pengaduk
    Penambahan jumlah pengaduk yang digunakan pada dasarnya  untuk tetap menjaga efektifitas pengadukan pada kondisi yang berubah. Ketinggian fluida yang lebih besar dari diameter tangki, disertai dengan viskositas fluida yang lebih besar dann diameter pengaduk yang lebih kecil dari dimensi yang biasa digunakan, merupakan kondisi dimana pengaduk yang digunakan lebih dari satu buah, dengan jarak antar pengaduk sama dengan jarak pengaduk paling bawah ke dasar tangki. Penjelasan mengenai kondisi pengadukan dimana lebih dari satu pengaduk yang digunakan dapat dilihat dalam tabel 1.


    Tabel 1. Kondisi untuk Pemilihan Pengaduk


    Pemilihan Pengaduk
    Viskositas dari cairan adalah salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis pengaduk. Indikasi dari rentang viskositas pada setiap jenis pengaduk adalah :

    1. Pengaduk jenis baling-baling digunakan untuk viskositas fluida di bawah Pa.s (3000 cP)
    2. Pengaduk jenis turbin bisa digunakan untuk viskositas di bawah 100 Pa.s (100.000 cp)
    3. Pengaduk jenis dayung yang dimodifikasi seperti pengaduk jangkar bisa digunakan  untuk viskositas antara 50 - 500 Pa.s (500.000 cP)
    4. Pengaduk jenis pita melingkar biasa digunakan untuk viskositas di atas 1000 Pa.s dan telah digunakan hingga viskositas 25.000 Pa.s. Untuk viskositas lebih dari 2,5 - 5 Pa.s (5000 cP) dan diatasnya, sekat tidak diperlukan karena hanya terjadi pusaran kecil.

     Gambar 10. Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang berbeda, (a) Impeller, 
    (b) Propeller, (c) Paddle dan (d) Helical ribbon

    Kebutuhan Daya Pengaduk
    Parameter Hidrodinamika dalam Tangki Berpengaduk
    Bilangan Reynold
    Bilangan tak berdimensi yang menyatakan perbandingan antara gaya inersia dan gaya viskos yang terjadi pada fluida. Sistem pengadukan yang terjadi bisa diketahui bilangan Reynold-nya dengan menggunakan persamaan 3.
    dimana :
    Re  = Bilangan Reynold
    ρ    = dnsitas fluida
    µ    = viskositas fluida

    Dalam sistem pengadukan terdapat 3 jenis bentuk aliran yaitu laminer, transisi dan turbulen. Bentuk aliran laminer terjadi pada bilangan  Reynold hingga 10, sedangkan turbulen terjadi pada bilangan Reynold 10 hingga 104 dan transisi berada diantara keduanya.

    Bilangan Fraude
    Bilangan tak berdimensi ini menunjukkan perbandingan antara gaya inersia dengan gaya gravitasi. Bilangan Fraude dapat dihitung dengan persamaan berikut :
    dimana :
    Fr = Bilangan Fraude
    N  = kecepatan putaran pengaduk
    D  = diameter pengaduk
    g   = percepatan grafitasi

    Bilangan Fraude bukan merupakan  variabel yang signifikan. Bilangan ini hanya diperhitungkan pada sistem pengadukan dalam tangki tidak bersekat. Pada sistem ini permukaan cairan dalam tangki akan dipengaruhi gravitasi, sehingga membentuk pusaran (vortex). Vorteks menunjukkan keseimbangan antara gaya gravitasi dengan gaya inersia.

    Laju dan Waktu Pencampuran
    Waktu pencampuran (mixing time) adalah waktu yang dibutuhkan sehingga diperoleh keadaan yang homogen untuk menghasilkan campuran atau produk dengan kualitas yang telah ditentukan. Sedangkan laju pencampuran (rate of mixing) adalah laju dimana proses pencampuran berlangsung hingga mencapai kondisi akhir.

    Pada operasi pencampuran dalam tangki berpengaduk, waktu pencampuran ini dipengaruhi oleh beberapa hal :

    1.       Yang berkaitan dengan alat, seperti :
          ·    Ada tidaknya baffle atau cruciform vaffle
          ·    Bentuk atau jenis pengaduk (turbin, propele, padel)
          ·    Ukuran pengaduk (diameter, tinggi)
          ·    Laju putaran pengaduk
          ·    Ledudukan pengaduk pada tangki, seperti :
           a.    Jarak pengaduk terhadap dasar tangki
                          b.    Pola pemasangan :
                                       - Center, vertikal
                                       - Off center, vertical
                                       - Miring (inclined) dari atas
                                       - Horisontal
          ·     Jumlah daun pengaduk
          ·     Jumlah pengaduk yang terpasang pada poros pengaduk

          2.     Yang berhubungan dengan cairan yang diaduk :
    ·         Perbandingan kerapatan atau densitas cairan yang diaduk
    ·         Perbandingan viskositas cairan yang diaduk
    ·         Jumlah kedua cairan yang diaduk
                 .    Jenis cairan yang diaduk (miscible, immiscible)

    Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan variabel yang dapat dimanipulasi untuk mengamati pengaruh setiap faktor terhadap karakteristik pengadukan, terutama tehadap waktu pencampuran.



    Selasa, 09 Agustus 2011

    Pompa Sentrifugal

    Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.


    Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.


    Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Pompa Sentrifugal digunakan untuk memberikan atau menambah kecepatan pada cairan dan merubahnya menjadi tinggi tekan (head).

    Pompa Sentrifugal terdiri dari :
    • Baling - baling (blade)
    • Rumah (casing), tempat baling - baling bekerja
    • Stuffing box, yang merupakan penghubung casing dengan motor.

    Duah buah pipa baja dengan diameter nominal sama tetapi schedule number berbeda artinya : diameter luar sama.

    Klasifikasi Pompa Sentrifugal
    Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan, berdasarkan :
    Kapasitas
    - Kapasitas rendah         < 20 m3/jam
    - Kapasitas menengah   20 - 60 m3
    /jam

    - Kapasitas tinggi           > 60 m3/jam


    Tekanan Discharge
    - Tekanan Rendah         < 5 Kg/cm2
    - Tekanan menengah     5 - 50 Kg/cm2
    - Tekanan tinggi            > 50 Kg/cm2




    Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :
    - Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
    - Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu casing.
    - Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam satu casing.
    - Multi Impeller Multi stage :  Kombinasi multi impeller dan multi stage.

      Posisi Poros :
      - Poros tegak
      - Poros mendatar

        Jumlah Suction :
        - Single Suction
        - Double Suction

          Arah aliran keluar impeller :
          - Radial flow
          - Axial flow
          - Mixed fllow




          Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal
          Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat sepert gambar  berikut :

          A. Stuffing Box
          Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing.


          B. Packing
          Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

          C. Shaft (poros)
          Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.

          D. Shaft sleeve
          Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.

          E. Vane
          Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.

          F. Casing
          Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).

          G. Eye of Impeller
          Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

          H. Impeller
          Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

          I. Wearing Ring
          Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing  dengan impeller.

          J. Bearing
          Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

           K. Casing
          Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).


          Sistem Proteksi Pompa Sentrifugal
          Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi  standar yang diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum terdiri dari :
          1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluar pompa dilengkapi dengan check valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan arah aliran keluar pompa.
          2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow switch dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem pompa untuk menghindari overload.
          3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan mengganggu kinerja dan berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk menghindari  vibrasi berlebihan adalah vibration switch dan vibration monitor.
          4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH), flow switch low (FSL) dan return line yang dilengkapi dengan control valve dipasang pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak terpenuhinya minimum flow.
          5. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki NPSH yang cukup, aliran keluar pompa tidak akan mengalir dan fluida terakumulasi dalam pompa. Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada sistem pompa adalah level switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL).


          Penggunaan Pompa Sentrifugal
          Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai manfaat besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Secara umum pompa sentrifugal digunakan untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke tempat yang lainnnya. Berikut ini beberapa contoh lain pemanfaatan pompa sentrifugal, diantaranya :
          • Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan dipasarkan, adalah pompa bertipe sentrifugal.
          • Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan  untuk memperlancar proses kerja di kapal.
          • Pompa sentrifugal WARMAN dirancang khusus untuk memompakan lumpur, bahan kimia dan semua larutan cair yang bercampur dengan partikel padat.
          • Pompa sentrifugal dan reciprocating RUHRUMPEN untuk berbagai jenis aplikasi, seperti : industri proses, perkapalan, dock dan lepas pantai, oil dan gas dan aplikasi umum lainnya.


          Keunggulan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal
          Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa ini memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan pompa jenis displacement. Hal ini dikarenakan pompa ini memiliki keunggulan dari pompa lainnya.
          Keunggulan-keunggulan tersebut diantaranya :
          • Principe kerjanya sederhana.
          • Mempunyai banyak jenis.
          • Konstruksinya kuat.
          • Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air.
          • Poros motor penggerak dapat langsung disambungkan ke pompa.
          • Pada umumnya untuk volume yang sama dengan pompa displacement, harga pembelian pompa sentrifugal lebih rendah.
          • Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan sebagainya), sehingga pemeliharaannya mudah.
          • Lebih sedikit memerlukan tempat.
          • Jumlah putaram tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk pergerakan langsung oleh sebuah elektromotor atau turbin.
          • Jalannya tenang, sehingga pondasi dapat dibuat ringan.
          • Bila konstruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk mengerjakan zat cair yang mengandung kotoran.
          • Aliran zat cair tidak terputus-putus.
          Namun disamping memiliki keunggulan, pompa sentrifugal ini juga tidak luput dari kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa sentrifugal adalah :
          • Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak dapat memompakan udara).
          • Kurang cocok untuk mengerjakan  zat cair kental, terutama pada aliran volume yang kecil.

          Jumat, 05 Agustus 2011

          Fluida

          Fluida adalah zat yang dapat mengalami perubahan bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser walaupun relatif kecil. Gaya geser adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan dan jika dibagi dengan luas permukaan tersebut menjadi tegangan geser rata-rata pada permukaan itu. Atau zat yang secara permanen tidak dapat menahan gaya geser yang dikenakan terhadap zat tersebut.


          Dalam keadaan diam atau dalam keadaan keseimbangan, fluida tidak mampu menahan gaya geser yang bekerja padanya, dan oleh sebab itu fluida mudah berubah bentuk tanpa pemisahan massa.


          Fluida dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu gas dan cairan yang mempunyai perbedaan sifat, yaitu :
          Gas tidak mempunyai permukaan bebas dan massanya selalu berkembang mengisi seluruh ruangan, serta mampu dimampatkan (compressible).

          Cairan mempunyai permukaan bebas, massanya akan mengisi volume ruangan tertentu sesuai dengan volumenya, serta tidak mampu dimampatkan (incompressibel).


          Sifat - sifat Fisik Fluida :
          1. Densitas  ρ = m/v
          2. Specific Grafity  sg = densitas /  densitas air pada T dan P tertentu
          3. Viskositas yaitu ketahanan suatu fluida  untuk mengalir atau berubah bentuk. F/A = -µ ((dυ/∆y))
          4. Viskositas Kinematis (Centistoke)  V = µ/ρ


          Statika Fluida
          Tekanan rata - rata (P) = gaya F yang bekerja pada permukaan / luas pemukaan
          dimana : F = m . a
          Tekanan hidrostatik kolom cairan setinggi h dengan rapat massa ρ adalah P = ρ . g. h


          Tegangan Permukaan
          Penyebab timbulnya tegangan permukaan adalah gaya tarik antar molekul dalam zat cair. Tegangan permukaan untuk suatu permukaan air-udara adalah 0,073 N/m pada temperatur ruangan. Adanya tegangan permukaan tersebut menaikkan tekanan di dalam suatu tetesan cairan. Untuk suatu tetesan cairan dengan diameter D, tekanan interbal p diperlukan untuk mengimbangi gaya tarik karena tegangan permukaan σ, dihitung berdasarkan gaya yang bekerja pada suatu belahan tetesan cairan.


          Kemampatan
          cairan merupakan zat yang tidak termampatkan (incompressible). Namun perlu diperhatikan bahwa cairan dapat berubah bentuk karena tegangan  geser atau termampatkan oleh tekanan pada suatu volume cairan tersebut. Dengan demikian maka untuk kondisi-kondisi dimana terjadi perubahan tiba-tiba atau perubahan besar dalam tekanan maka kemampatan cairan menjadi penting. Kemampatan dinyatakan dengan harga K.


          Harga K untuk air pada temperatur 20oC adalah sekitar 2,18 x 109N/m2 pada tekanan atmosfer dan bertambah secara linier sampai sekitar 2,86 x 109N/m3 pada suatu tekanan 1000 atmosfer jadi dalam kondisi pada temperatur 20oC.


          K = (2,18 x 109 + 6,7 P) N/m2

          dimana P adalah tekanan terukur (gage pressure) dalam N/m2. Untuk keperluan praktis air dapat dipertimbangkan sebagai cairan tak termampatkan (incompressible fluid). Namun ada pengecualiannya, yaitu fenomena water hammer yang terjadi di dalam saluran tertutup apabila terjadi penutupan katub turbin secara tiba-tiba.
          dimana :
          K    = modulus elastisitas
          dp  = penambahan tekanan
          dV = pengurangan volume
          V   = volume awal


          Tanda (-) di dalam persamaan tersebut menunjukkan bahwa pertambahan tekanan mengurangi volume.
          Karena dV/V tidak berdimensi maka : K dinyatakan dalam satuan dari tekanan p atau gaya tiap satuan luas. Apabila yang dipertimbangkan adalah satuan massa cairan, maka modulus elastisitas K dapat dinyatakan  dalam persamaan  :
          Karena ρV = tetap dan d(ρV) = 0 atau dV/V = -dρ/ρ


          Kapilaritas
          Kapilaritas terjadi disebabkan oleh tegangan permukaan oleh gaya kohesi dan adhesi. hal ini dapat dilihat dari suatu pipa vertikal diameter kecil (pipa kapiler) yang dimasukkan  ke dalam  suatu cairan.


          Keseimbangan tercapai apabila : 
          Sehingga kenaikan kapilaritas dapat dihitung yaitu :
          (Persamaan diatas berlaku untuk d < 3 mm)
          dimana :
          h = tinggi kenaikan kapilaritas (m)
          σ = tegangan permukaan (N/m2)
          ρ = kerapatan cairan (kg/m3)
          g = gaya grafitasi (m/s2)
          d = diameter pipa kapiler (m)
          Ѳ = sudut antara tegangan permukaan dan dinding pipa vertikal


          Tekanan
          Tekanan fluida yaitu gaya fluida yang bekerja pada arah  tegak lurus pada satuan luas permukaan  P = F/A


          Tekanan Uap
          Salah satu cara untuk menjelaskan besarnya tekanan uap, diambil suatu pipa diamter kecil berisi cairan yang ditutup di salah satu ujungnya (tube). Ujung yang satu lagi terbuka dan dibenamkan di dalam suatu bak berisi cairan yang sama dengan cairan di dalam pipa, seperti pada gambar di bawah ini.
          Tekanan atmosfer menahan menahan kolom cairan di dalam pipa, tetapi apabila pipa ditarik lebih tinggi, tekanan di ujung atas pipa menurun sampai di bawah tekanan uap. Dalam hal ini cairan akan melepaskan diri dari ujung pipa. Dengan tekanan pada permukaan dasar pipa sama dengan tekanan atmosfer, Keseimbangan gaya dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antara tekanan uap, tekanan atmosfer dan panjang dari kolom cairan :


          Pu A = Patm Aγ(hA)
          dimana :

          Pu     = tekanan uap dalam Pa (Pascal)
          Patm = tekanan atmosfer
          A       = luas penampang pipa
          γ       = berat jenis cairan


          Gaya, Massa dan Berat
          Gaya adalah dorongan / pendorong yang dapat menyebabkan benda bergerak dari suatu tempat ketempat lainnya.
          Massa adalah ukuran jumlah suatu materi.
          Berat adalah gaya yang disebabkan oleh gaya grafitasi
          dimana :
          Percepata Grafitasi = gc = 32,174  lbm . ft/lbf . s (faktor konversi)
          digunakan  untuk mengganti lbm menjadi lbm
          jadi percepatan grafitasi = g = 32,174  ft/s2


          Contoh :
          Sebuah benda dengan berat 200 lbf berada disuatu tempat dibumi yang mempunyai percepatan grafitasi sebesar 32,2 ft/s2 . Berapakah berat benda tersebut dipermukaan bulan yang memiliki percepatan grafitasi 5,47 ft/s2  
          Jawab :
          F = (m. g)/gc
          m = (F . gc)/g = (200 x 32,174)/32,2 = 199,84 lb


          F = (m . g)/gc = (199,84 x 5,47)/32,174 = 33,97 lbf


          Tekanan Relatif (Gage/Gaoge)
          Tekanan Relatif adalah tekanan didalam sistem tersebut, dengan tidak menyertakan besarnya tekanan atmosfer. 
          absolut = P gage + P atmosfer


          Aliran Fluida
          Aliran terbagi menjadi dua yaitu aliran laminer (aliran berlapis) dan aliran turbulen (aliran bergolak)
          Aliran laminer : aliran lambat, ρ rendah, viskositas tinggi dan profil aliran berbentuk parabola.


          Aliran turbulen : terjadi pencampuran fluida dalam suatu penampang akibat adanya pusaran dalam aliran, hal ini menyebabkan profil aliran menjadi datar.


          Bilangan Renold (NRe)
          Jenis aliran yang merupakan fungsi dari :
          • Kecepatan alir fluida (υ)
          • Viskositas (µ)
          • Rapat Massa (ρ)
          • Diameter pipa (D)
          NRe = (ρ . υ . D)/µ   tak berdimensi


          NRe < 2100 (laminer)
          NRe >4000 (turbulen)


          Kehilangan Energi karena Gesekan dipengaruhi oleh :
          Sifat fluida (viskositas).
          Sifat aliran (laminer/turbulen).
          Sistem pipa.


          Alat Ukur Fluida :

          Tabung pitot

          Venturi meter

          Oriffice

          Pemberian energi mekanis dengan meggunakan pompa, fan, blower, kompresor pada fluida untuk :
          1. Menambah tekanan
          2. Menambah kecepatan
          3. Menambah tinggi posisi
          Karakteristik Operasi yang penting untuk diperhatikan :
          • Kapasitas
          • Kebutuhan daya
          • Efisiensi
          • Reliability dan Maintenance