Elektrolisa adalah reaksi non-spontan yang berjalan akibat adanya arus (aliran elektron) eksternal yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik.
Pada sel elektrolitik
- Katoda bermuatan negatif atau disebut elektroda (–)
- Terjadi reaksi reduksi
- Jenis logam tidak diperhatikan, kecuali logam Alkali (IA) dengan Alkali tanah(IIA), Al dan Mn.
- Reaksi : 2 H+(aq) + 2e- →H2(g) ion golongan IA/IIA tidak direduksi; dan penggantinya air 2 H2O(l) + 2 e- → basa + H2(g) ion-ion lain direduksi.
- Anoda bermuatan positif (+) atau disebut elektroda +
- Terjadi reaksi oksidasi
- Jenis logam diperhatikan
reaksi :
- 4OH- (aq) → 2H2O(l) + O2(g) + 4e-
- Gugus asam beroksigen tidak teroksidasi, diganti oleh 2 H2O(l) → asam + O2(g)
- Golongan VIIA (halogen) → gas
Anoda bukan : Pt atau C 
reaksi : bereaksi dengan anoda membentuk garam atau senyawa lain.
- Sel Volta atau Galvani
- Sel Daniel
- Sel Elektrolisis
Sel Volta, Daniel, dan Galvani : Anoda negatif (-) dan katoda positif (+)
Sel Elektrolisis : Anoda positif (+) dan katoda negatif (-)
Dalam elektrolisa :
DGL standard = Eo = Eokatoda - Eoanoda (harus positif untuk R spontan)
T = 25oC, P = 1 atm
T = 25oC, P = 1 atm
Jika DGL < 0 bernilai negatif (-), maka R nonspontan.
Syaratnya :
- Suatu reaksi berlangsung spontan jika DGL>0- Energi bebas ∆Go yang diharapkan agar reaksi berjalan maka ∆Go< 0 atau (-).
∆Go pada kesetimbangan yaitu : -RT ln K atau
∆Go = -nFE (larutan elektrolit atau mengandung listrik)
Persamaan Nerts :
∆Go = -RT ln K
∆Go = -nFE
 ∆Go = ∆Go 
-nFE = -RT ln K
Sel Volta atau Galvani
Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan menghasilkan arus listrik. Kegunaannya adalah untuk mengukur pH kelarutan.
Sel Volta atau Galvani
Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan menghasilkan arus listrik. Kegunaannya adalah untuk mengukur pH kelarutan.
Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi  disebut anoda(electrode negative), dan tempat berlangsungnya reaksi  reduksi disebut katoda(electrode positif).
Susunan sel Volta adalah :
Notasi sel :   Y / ion Y  // ion X / X
Logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positip dibanding logam Y , sehingga logam Y bertindak sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda.
Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negative yang berfungsi menetralkan muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit.
Contoh :
Hitunglah beda potensial sel reaksi redok berikut :
a. Zn / Zn2+ // Ag+ / Ag
b. Zn / Zn2+ 0,2 M // Cu2+ 0,1 M // CuJawab :
Gunakan rumus : Eosel  = Ekatoda  – E anoda
                        = + 0,80 – ( – 0,76) = + 1,56 volt
Gunakan rumus :
= +0,34 – ( – 0,76 ) + (0,059/2) log (0,2 / 0,1)
= + 1,4285 volt
Sel Daniel
Sel Elektrolisis
Gunakan rumus :
= +0,34 – ( – 0,76 ) + (0,059/2) log (0,2 / 0,1)
= + 1,4285 volt
Sel Daniel
Pada  Sel Daniel, elektroda Cu dibenamkan dalam larutan tembaga(II) sulfat  atau CuSO4 dan  elektroda seng sulfat atau ZnSO4.Pada anoda, Zn  mengalami oksidasi:
 Pada katoda, Cu mengalami reduksi:
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)  
Pada sel Daniell, kawat dan lampu dihubungkan dengan kedua elektroda.  Elektron-elektron  yang "ditarik" dari seng berjalan sepanjang kawat,  yang harus merupakan kawat non-reaktif,  menghasilkan arus listrik yang  membuat lampu menyala. Pada sel seperti ini, ion-ion sulfat  memainkan  peranan penting. Setelah bermuatan negatif, anion-anion ini terkumpul di  anoda  untuk mempertahankan keseimbangan muatan. Sebaliknya, pada  katoda ion-ion Cu2+  terakumulasi  untuk mempertahankan  keseimbangan muatan ini. Kedua proses ini menyebabkan  sebagian tembaga  terakumulasi di katoda dan elektroda seng menjadi "terlarut" atau  "meluruh"  ke dalam larutan. Karena kedua reaksi tidak terjadi  sendiri-sendiri (independently), kedua sel  harus dihubungkan (dengan  konduktor misalnya) agar ion-ion bergerak bebas. Digunakan dua  wadah  keramik yang berbeda untuk masing-masing larutan. Biasanya suatu "salt  bridge" atau  jembatan garam digunakan untuk menghubungkan kedua sel.  Pada sel basah seperti ini, ion-ion  sulfat bergerak dari katoda menuju  anoda melalui jembatan garam dan kation-kation Zn2+  bergerak dalam arah sebaliknya.
Sel Elektrolisis
Sel Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
- Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
- Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
- Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
- Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
- Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.
 Reaksi total sel Daniell adalahZn + Cu2+(aq) –> Zn2+(aq) + Cu 
Zn2+(aq) + Cu –> Zn + Cu2+(aq) 
Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya baterai).  Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu  wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun  lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan  umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan  Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi.  Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub  negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron)  dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda.
Dalam elektrolisis Massa unsur yang diendapkan dikatoda = (i . t . (Ar/n))/965
Dalam elektrolisis Massa unsur yang diendapkan dikatoda = (i . t . (Ar/n))/965
dimana :
i (Amper)
t (detik)
Dalam suatu kesetimbangan Esel = 0, naka nilai K dapat dicari yaitu :
Kesetimbangan Esel = 0
Setengah Sel
Hubungan elektroda dengan elektrolit sekitarnya (Liquid Jungtion) disebut setengah sel.
Diagram sel Volta :
Ag, AgCl | HCl, 0,1 M | gelas | larutan | kalomel
Elektroda Kalomel : 
Jenuh ; 0,242 V
1 M ; 0,280 V
0,1 M ; 0,334 V
jadi : 0,800 V = 0,280 + 0,05915 pH
                   pH = (0,800 - 0,280)/0,05915
                   pH = 8,79
Sel Konsentrasi :
Pada Sel Volta (Galvani) dan Daniel yang mengalami oksidasi dan reduksi terletak pada konsentrasinya, yang mempunyai konsentrasi encer yaitu mengalami oksidasi (anoda), sedangkan konsentrasi pekat mengalami reduksi (katoda).


 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar